Permainan yang Berkonsep Logika Matematika
“PIPA LOGIKA DENGAN KELERENG”
A.
Latar Belakang
Objek pembelajaran matematika merupakan pemikiran
yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati oleh pancaindra. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep atau prinsip-prinsip
matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu
media alat peraga yang dapat digunakan untuk berfikir abstrak. Dalam materi
logika matematika sendiri sangat diperlukan kemampuan bernalar. Oleh karena
itu, media pembelajaran yang berupa alat peraga merupakan salah satu alternatif
dalam memahami tentang logika
matematika, khususnya konjungsi, disjungsi dan implikasi. Oleh sebab itu, kita
akan membuat alat peraga yaitu “pipa logika dengan kelereng”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan, maka permasalahan yang berkaitan dengan pembuatan alat peraga ini
adalah:
1.
Bagaimana
cara pembuatan alat peraga pipa logika ?
2.
Bagaimana
cara penggunaan alat peraga pipa logika ?
3.
Bagaimana
hubungan pipa logika dengan logika matematika ?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Mempermudah
kita untuk berfikir dengan cara menalar.
2.
Mempermudah memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan logika
matematika sehingga dapat
menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan logika
matematika.
3.
Mengetahui
hubungan logika matematika dengan alat peraga yang kami buat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pembahasan Teori
Logika merupakan ilmu untuk berfikir dan menalar dengan tepat dan
valid dalam menarik kesimpulan dalam sebuah argumen, juga mempelajari dan
meneliti apakah sebuah penalaran yang kita lakukan itu tepat atau tidak.
Macam-macam operasi pada logika matematika :
1)
Operasi konjungsi (Conjunction)
Konjungsi
adalah proposisi majemuk yang tersusun dari proposisi-proposisi yang
menggunakan kata penghubung ‘dan’.
Penghubung “dan” diberi simbol “ ∧ ”. Konjungsi dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∧ q, p & q, p.q. dibaca p
dan q. Masing-masing p dan q disebut
komponen (sub pernyataan). Pernyataan p ∧ q juga disebut sebagai pernyataan konjungtif.
![]() |
Dengan
demikian, tabel fungsi kebenaran untuk konjungsi didefinisikan sebagai berikut
:
|
p
|
Q
|
p ∧ q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
S
|
|
S
|
S
|
S
|
2)
Operasi Disjungsi
Disjungsi
adalah proposisi majemuk yang tersusun
dari proposisi-proposisi yang menggunakan kata penghubung ‘atau’. Disjungsi
dari dua proposisi p dan q adalah “p atau q” yang ditulis dengan simbol p V q.
Disjungsi mempunyai dua pengertian, yaitu:
Tabel
fungsi kebenaran untuk disjungsi didefinisikan sebagai berikut :
|
p
|
Q
|
p V
q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
B
|
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
S
|
3)
Operasi Implikasi (Implication)
Implikasi
adalah bentuk proposisi majemuk yang
menggunakan kata penghubung “maka”. Implikasi dari dua proposisi p dan q adalah
p maka q yang ditulis dengan simbol p ⇒
q. Pernyataan p ⇒
q dapat dibaca:
a. Jika p maka q
b. p berimplikasi q
c. p hanya jika q
d. q jika p
Bila
kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat bahwa
“Jika p maka q” dapat diartikan sebagai “Bilamana p terjadi maka q juga
terjadi” atau dapat juga, diartikan sebagai “Tidak mungkin peristiwa p terjadi,
tetapi peristiwa q tidak terjadi”.
Berdasarkan
definisi di atas dapat disusun tabel kebenaran seperti ditunjukkan pada tabel
di bawah ini:
|
p
|
Q
|
p ⇒
q
|
|
B
|
B
|
B
|
|
B
|
S
|
S
|
|
S
|
B
|
B
|
|
S
|
S
|
B
|
BAB III
METODE PEMBUATAN ALAT PERAGA
A.
Bentuk Alat Peraga
1)
Konjungsi

2)
Disjungsi

3)
Implikasi

B.
Alat dan Bahan
|
Alat
|
Bahan
|
|
Gergaji
leter U
|
Keni
|
|
Gunting
|
Keni
|
|
Spidol
|
Pipa
besar 1m (1 buah )
|
|
Cuter
|
Pipa
kecil 1m (1 buah)
|
|
Kelereng
kecil (1 buah)
|
Lem
pipa (1 buah )
|
|
|
Lem
alteko (1 buah)
|
|
|
Double
tape (1 buah)
|
|
|
Karton
tebal (1 lembar)
|
|
|
Kertas
Lipat (1 pak)
|
|
|
Mata
gergaji leter U (5 buah)
|
|
|
Seng
untuk penyekat
|
C.
Estimasi Dana
|
Barang
|
Harga
|
|
Keni
|
Rp 8.000,-
|
|
Keni
|
Rp 8.000,-
|
|
Pipa besar 1m (1 buah )
|
Rp 4.500,-
|
|
Pipa kecil 3m (1 buah)
|
Rp 6.500,-
|
|
Lem pipa (1 buah )
|
Rp 7.000,-
|
|
Lem alteko (1 buah)
|
Rp 3.500,-
|
|
Karton tebal (1 lembar)
|
Rp 5.000,-
|
|
Kertas lipat (1 pak)
|
Rp 2.000,-
|
|
Double tape (1 buah)
|
Rp 2.000,-
|
|
Mata gergaji leter U (5 buah) @ Rp 1.500 x 5
|
Rp 7.500,-
|
|
Total
|
Rp 54.000,-
|
D.
Prosedur Pembuatan
1.
Menyiapkan semua alat dan bahan.
2.
Ambil pralon yang besar dan kecil kemudian potong dengan gergaji
leter U sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
3.
Siapkan keni (penyambung pipa) yang berukuran
dan
, kemudian disambungkan
dengan pipa yang akan dibentuk.
4.
Berilah celah pada pipa untuk penyekatnya, dengan menggunakan
gergaji leter U.
5.
Kemudian rangkailah menjadi
bentuk yang akan dibuat.
6.
Kemudian berilah lem pipa pada setiap sambungan pipanya, agar kuat.
7.
Kemudian tunggu beberapa menit agar kering.
8.
Alat peraga pipa siap untuk diperagakan.
E.
Cara Penggunaan
Keterangan
gambar :
Penyekat
yang berwarna biru adalah pernyataan P dan yang penyekat yang berwarna merah
adalah pernyataan Q. Penyekat tersebut akan ditutup jika pernyataan P atau Q
salah dan akan dibuka jika pernyataan P atau Q benar. Sedangkan bagian yang dibawahnya
adalah sebagai lubang keluarnya kelereng (finish). Alat yang digunakan sebagai
latihan adalah kelereng kecil.
Peraturannya
:
Jika
pernyataan P benar maka penyekat P (yang berwana biru) di buka, dan jika
pernyataan P salah maka penyekat P (yang berwarna biru) ditutup. Begitu juga
dengan Q.
Cara Mainnya
:
Masukkan
kelereng keci ke dalam lubang pipa yang diatas, gunakan peraturan permainan
diatas dengan benar. Jika kelereng sampai turun pada lubang akhir (finish) maka
nilai logika tersebut adalah “BENAR” dan jika kelereng tidak sampai pada lubang
akhir (finish) dalam artian berhenti pada pernyataan yang salah maka nilai
logika tersebut adalah “SALAH”.
BAB IV
HASIL
A.
Deskripsi Alat Peraga
Pembuatan
alat peraga pipa logika ini membutuhkan waktu tiga hari. Alat peraga pipa
logika ini terbuat dari rangkaian pralon yang berukuran besar dan kecil, yang
kemudian disambung dengan penyambung pipa (keni). Adapun fungsi dari alat pipa
logika ini adalah untuk mempermudah memahami materi logika matematika. Dengan
alat peraga pipa logika ini, kita akan lebih tertarik untuk bernalar sambil
memainkan pipa logika.
Proses
pembuatan pipa logika seperti gambar dibawah ini :
1) Pipa besar 2) Pipa kecil 3) Keni
4)
Keni

5)
Konjungsi 6)
Disjungsi 7) Implikasi
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari alat peraga (pipa logika) yang kami
buat ini merupakan salah
satu cara untuk mengenalkan dalam menerapkan cara
berfikir logis. Yang mana berkaitan dengan konsep Logika Matematika, yang meliputi konjungsi,
disjungsi dan implikasi.
Pipa logika ini
sifatnya hanya sebuah analog dan gambaran (beberapa sample) untuk mengenalkan konsep
awal logika matematika, bukan untuk menentukan nilai kebenaran serta pembuktian
dari banyak macam variabel.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma,
Yaya. 1986. LOGIKA MATEMATIKA ELEMENTER. Bandung: Tarsito



