"FRAMEWORK
BUILDING"
Mata Kuliah : Geometri
Dosen Pengampu : Hj. Indah Nursuprianah, M.Si
Disusun Oleh :
Naely Nishfani (1413152036)
Herayanti (1413153066)
Tho’atillah (1413151023)
Widya Yulistiana Dewi (1413151027)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan
amanat UUD 1945 bahwa pendidikan merupakan hak dari setiap bangsa. Maka
pemerintah Indonesia seyogyanya memberikan fasilitas yang layak kepada seluruh
lapisan masyarakat agar dapat menikmati pendidikan.
Kabar gembira
juga pada saat ini ikut berbahagia bagi rakyat Indonesia, sebab baru-baru ini
pemerintah telah melakukan inovasi dalam bidang pendidikan yaitu dengan
pemberlakuan kurikulum 2013 yang didalamnya memuat berbagai metode terbaru
dalam menyukseskan tujuan pembelajaran.
Objek
matematika adalah segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, hal ini perlu
diperhatikan oleh guru yang sedang mengajar murid SD sebab pada masa itu siswa
pada usia anak SD/MI, menurut Piaget masih pada tahap operasi konkrit, yang
belum bisa menangkap informasi-informasi yang sifatnya abstrak. Padahal
matematika adalah pengetahuan yang bersifat abstrak. Jadi matematika hanya akan
dapat dipahami dengan baik oleh siswa SD/MI jika matematika disajikan dengan
menggunakan benda-benda konkrit.
Belajar merupakan suatu proses yang
kesinambungan untuk membentuk konsep-konsep baru, ide-ide baru, atau
pengetahuan baru berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Dalama laporan ini bertujuan untuk menjawab tantangan terbaru dalam
pendidikan di Indonesia yang baru-baru ini terbentuk. Penulis menyoroti pada peran guru untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan yang sejalan dengan pendapat Menurut teori dari Brunner, anak akan belajar dengan baik jika melalui 3 tahap, yakni
Tahap enaktif, ikonik dan simbolik agar siswa dapat memahami suatu materi dengan tahap pengalaman langsung dimana anak
berhubungan dengan benda-benda nyata/sesungguhnya, hal-hal seperti gambar, lukisan, dan foto; serta pengetahuan yang
bersifat abstrak. Padahal seorang guru harus
mampu untuk mengembangkan potensi dan profesionalismenya dalam
pembelajaran. Karena diharapkan siswanya dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotornya. Untuk menunjang pembelajaran tersebut, seorang guru
memerlukan suatu sarana dan prasarana penunjang mutu pembelajarannya di kelas.
Salah satu dari unsur penunjang pembelajaran dikelas seperti penulis tersebut
seorang guru memerlukan alat peraga yang dapat memahamkan siswanya mengenai
suatu materi pelajaran yang diajarkannya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang
dihadapi penulis dalam membuat alat peraga ini adalah bagaimana meningkatkan
nilai mata pelajaran matematika pada siswa kelas 6 Sekolah Dasar.
C. Tujuan Pembuatan Alat Peraga
Tujuan penulis dalama alat peraga ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menerapkan pendidikan karakter pada siswa,
seperti: kerjasama, kerja keras, mandiri, tanggung jawab, rasa ingin tahu, menghargai prestasi.
2. Untuk mempermudah guru
dalam mengajarkan pembelajaran matematika pada siswa.
D. Batasan Masalah
Alat peraga ini
menggunakan bambu sebagai rusuk dan sambungan pipa sebagai penyambungnya. Bambu
pada alat peraga rangka serbaguna ini adalah penggambar rusuk pada suatu bangun
ruang, dan sambungan pipa sebagai alat untuk menyambung bambu tersebut.
Pada alat
peraga ini kami hanya membatasi pada penggambaran bangun ruang secara nyata
dengan bantuan bambu-bambu tersebut agar
matematika yang abstrak dapat dipahami oleh siswa.
E. Manfaat Pembuatan
Alat peraga ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi guru yang sedang mengajar mata pelajaran
geometri agar pembelajarannya terbantu dengan adanya alat peraga ini. Selain
itu alat peraga ini juga diharapkan agar membantu siswa dalam memahami bangun
ruang dengan cara bermain dan belajar sesuai dengan teori Jean Piaget sering dikenal sebagai
genetic epistemology (epistemology genetik) pembelajaran yang dilakukan dengan bermain dan belajar
F. Teknik Pembuatan
Alat peraga rangka serbaguna ini cara pembuatannya adalah sebagai
berikut:
1.
Potonglah paralon dan bentuk paralon dengan diameter 1 cm dengan ukuran 30 cm sebanyak 12 buah, 20 cm
sebanyak 4 buah, 15 cm sebanyak 2 buah dan 10 cm sebanyak 2 buah.
2.
Setelah itu amplas semua paralon
sehingga lebih halus.
3.
Cat paralon dengan ukuran
30 cm dengan warna biru
4.
Cat paralon dengan ukuran
warna 20 cm dengan warna merah
5.
Cat bambu dengan ukuran dengan warna 15 cm dengan warna hijau
6.
Cat paralon dengan ukuran
10 cm dengan perpaduan warna merah biru dan hijau.
7.
Siapkan sambungan paralon, kemudian modifikasi sehingga dapat
digunakan untuk 3 lubang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori
Kita sadari bersama
bahwa mata pelajaraan matematika merupakan salah satu mata pelajaraan yang
kurang di sukai oleh siswa. Hal ini sangat disadari oleh guru. Namun dengan
demikian kita sebagai guru harus memperkenalkan matematika kepada siswa dengan
memberi kesan bahwa matematika itu adalah pelajaran yang meyenangkan. Dengan
cara apa kita para guru memperkenalkan matematika dengan tidak memberikan kesan
yang meyeramkan? inilah salah satu contoh, dengan cara dalam pembelajaran
matematika kita menggunakan media alat peraga.
Alat peraga matematika
dapat diartikan sebagai suatu benda konkrit yang dirancang, dibuat,
atau disusun yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan
konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan alat peraga hal-hal
yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk konkrit/nyata yang dapat dilihat,
dipegang sehingga mudah difahami.
Proses pembelajaran
akan menarik bila dalam mengajar menggunakan alat peraga. Menggunakan
alat peraga dalam proses pembelajaran adalah salah satu cara untuk mengenalkan
siswa kepada matematika. Penggunaan alat peraga sangat berperan dalam
penyampaian materi pelajaran bagi pendidik. Dengan harapan alat peraga akan
memperjelas tentang materi yang disampaikan atau diajarkan. Dalam KBBI,
(1993:20 ) mendefinisikan bahwa alat peraga merupakan alat bantu mendidik dan
mengajarkan siswa agar apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh siswa.
Dengan alat bantu
seperti alat peraga ini memudahkan siswa untuk belajar menghitung dengan
menggunakan benda kongkrit. Maka disini kami akan memperkenalkan alat peraga yang kami buat guna untuk
membantu pemahaman siswa sekolah dasar dalam mata pelajaran matematika materi
bangun ruang. Diantaranya kami membuat alat peraga berupa kubus, balok, prisma
segitiga dan limas segiempat.
Bangun ruang
atau disebut juga dengan bangun dimensi tiga, yang dimana sebuah bangun yang
memiliki ruang dan dibatasi oleh setiap sisi-sisi. Jumlah dan model dari sisi-sisi
yang membatasi bangun tersebut menentukan nama bentuk dari bangun tersebut.
B. Bangun Ruang Dalam Alat Peraga
1.
Tabung
Alas
Tabung
t selimut tabung
bentuk persegi
panjang
r
Alas Tabung
a.
Ciri-Ciri
Tabung
1) Tabung merupakan bangun ruang berupa prisma
tegak dengan bidang alas dan atas berupa lingkaran.
2) Tinggi tabung adalah jarak titik pusat bidang
lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.
3) Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang
disebut selimut tabung.
4) Jaring-jaring tabung tabung berupa 2 buah
lingkaran dan 1 persegi panjang.
b.
Rumus Dalam Tabung
1)
Luas Permukaan
Tabung
L = 2 x ( π r2 ) + 2πrt
L = 2 x ( π r2 ) + 2πrt
2) Rumus Volume Tabung
V =
r2t
3) Luas Selimut
Lselimut = p x l
= t x 2
= 2
Keterangan:
L : luas permukaan
r : jari-jari lingkaran alas
d : diameter lingkaran alas
t : tinggi tabung
V : Volume
L : luas permukaan
r : jari-jari lingkaran alas
d : diameter lingkaran alas
t : tinggi tabung
V : Volume
BAB III
PEMODELAN
1. Paralon
a.
Paralon ukuran
20 cm
t = 20 cm
diameter luar = 1,7 cm jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm
jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar =
2 t
= 3,14 . (0,85p)2
. 20p
= 3,14 . 0,7225p2
. 20p
= 2,26865p2 . 20p
= 45,373p3
Vtab dalam =
2 t
= 3,14 . (0,75p)2
. 20p
= 3,14 . 0,5625p2 . 20p
= 1,76625p2 . 20p
= 35,325p3
Vtotal = Vtab luar – Vtab dalam
= 45,373p3 - 35,325p3
= 10,048p3
Jumlah
paralon a
ada 12, jadi volume 12 paralon a
= 10,048p3 x
12
= 120,576p3
b.
Paralon 30 cm
t = 30 cm
diameter luar = 1,7 cm jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm
jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar =
2 t
= 3,14 . (0,85p)2
. 30p
= 3,14 . 0,7225p2
. 30p
= 2,26865 p2 . 30p
= 68,0595p3
Vtab dalam =
2 t
= 3,14 . (0,75p)2
. 30p
= 3,14 . 0,5625 p2 . 30p
= 1,76625 p2 . 30p
= 52,9875p3
Vtotal = Vtab luar – Vtab dalam
= 68,0595p3 -
52,9875p3
= 15,072p3
Jumlah
paralon b
ada 4, jadi volume 4 paralon b
= 15,072p3 x
4
= 60,288p3
Jumlah volume seluruh
paralon adalah
Vtotal = Vtot paralon a + V tot
paralon b
= 120,576p3 + 60,288p3
= 180,864 p3
2. Sambungan Paralon
a.
Volume
Ø Sambungan paralon 1 terdiri dari 2
tabung tanpa tutup dan ¼ tabung.
t = 4 cm
diameter luar = 1,7 cm jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm
jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar =
2 t
= 3,14 . (0,85 p)2 . 4 p
= 3,14 . 0,7225 p2 . 4 p
= 2,26865 p2 . 4 p
= 9,0746 p3
Vtab dalam =
2 t
= 3,14 . (0,75 p)2 . 4 p
= 3,14 . 0,5625 p2 . 4 p
= 1,76625 p2 . 4 p
= 7,065 p3
V tab total = Vtab luar – V tabdalam
= 9,0746 p3 – 7,065 p3
= 2,0096 p3
V tab 1/4 = (1/4
2 t luar) - (1/4
2 t dalam)
= [(1/4 . 3,14 . (0,85p)2 . 1,5 p] – [(1/4 . 3,14 . (0,75p)2 . 1,5 p]
= [(1/4 . 3,14 . 0,7225p2 . 1,5 p] – [(1/4 . 3,14 . 0,5625p2 . 1,5 p]
= 0,85074375 p3 – 0,66234375 p3
= 1,5130875 p3
V total sambungan 1 = V tab total + V tab1/4
= 2,0096 p3 + 1,5130875 p3
= 3,5226875 p3
Karena jumlah sambungan paralon 1 sebanyak 12 maka Vtotal Sambungan
= 12 x 3,5226875 p3 = 42,27225 p3
Ø Sambungan paralon 2 terdiri atas tabung tanpa tutup sebanyak 16
t = 1,7 cm
diameter luar = 2 cm jari-jari luar = 1 cm
diameter dalam = 1,7 cm
jari-jari dalam = 0,85 cm
V tab dalam =
2 t
= 3,14 . (0,85p)2
. 1,7p
= 3,14 . 0,7225p2 . 1,7p
= 2,26865 p2 . 1,7p
= 3,856705
p3
Vtab luar =
2 t
= 3,14 . (1p)2 . 1,7p
= 3,14 p2
. 1,7p
= 5,338 p3
V total = Vtabluar – Vtabdalam
= 5,338 p3 - 3,856705 p3
= 1,481295
p3
Jumlah
sambungan paralon 2 ada 16,
jadi volume sambungan paralon 2 V total
sambungan paralon 1 = 1,481295 p3
x 16 = 23,70072 p3
Jumlah volume seluruh sambungan adalah
V total = V tot sambungan paralon 1
+ V tot sambungan paralon 2
= 42,27225 p3 + 23,70072 p3
= 65,97297p3
V total seluruh
paralon = Vtotal
seluruh paralon + Vtotal seluruh sambungan
= 180,864 p3
+ 65,97297p3
= 246,83697p3
3. Cat
Paralon warna hijau (sambungan)
Luas Selimut = 2
t
t = 4 cm
diameter luar = 1,7 cm jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm
jari-jari dalam = 0,75 cm
Ø
Sambunan paralon warna
hijau 1
Ls = 2
t
= 2 . 3,14 . 0,85h . 4h
= 6,28 . 3,4h2
= 21,352 h2
Ls1/4 = ¼ 2
t
= ¼ (2 . 3,14 . 0,85h . 4h )
= ¼ . 21,353 h2
= 5,338 h2
Lssambungan 1 = Ls + Ls1/4
= 21,353 h2 + 5,338 h2
= 26,69 h2
Jumlah
sambungan paralon hijau 1 ada 12, jadi luas selimut 12 sambungan paralon hijau 1 adalah (26,69 h2) x 12 = 373,66
h2
Ø Sambungan paralon warna hijau
2
Ls sambungan 2 = 2
t
= 2 . 3,14 . 0,85h . 1,7h
= 6,28 . 1,445h2
= 9,0746h2
Jumlah sambungan paralon hijau 2 ada 16, jadi luas selimu 16 sambungan paralon
hijau 2 adalah (9,0746h2) x 16 = 145,1936 h2
Jadi total semua paralon warna hijau adalah
Ls total = Ls sambungan 1 +
Ls sambungan 2
= 373,66 h2 + 145,1936 h2
=
518, 8536h2
Paralon warna merah
Ls = 2
t
= 2 . 3,14 . 0,85m . 20m
= 6,28 . 17 m2
= 106,76 m2
Jumlah
paralon a ada 12, jadi luas selimut 12 paralon a
Ls total = (106,76p2) x 12
= 1281,12m2
Paralon warna biru
Ls = 2
t
=
2 . 3,14 . 0,85b . 30b
=
6,28 . 25,5 b2
=
160,14b2
Jumlah
paralon b ada 4, jadi luas selimut 4 paralon b
Ls total =
(160,14b2) x
4
= 640,56b2
BAB IV
ANALISIS DATA
Setelah
mengetahui seluruh ukuran volume dan luas selimut bangun, maka di BAB IV ini akan di analisis data tersebut sehingga
akan didapat perhitungan harga yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga
tersebut.
A. Analisis Biaya
|
Alat/Bahan
|
Harga
|
|
Paralon
|
Rp 10.000
|
|
Sambungan paralon
|
Rp 1.000/buah
|
|
Kuas
|
Rp 2.500/buah
|
|
Cat
|
Rp 10.000/kaleng
|
|
Thinner
|
Rp 7.500/buah
|
|
Gergaji
|
Rp 2.000
|
B. Menghitung Paralon
Panjang paralon asli adalah 4 m = Rp. 10.000,00
Jumlah seluruh paralon yang terpakai = 3,8 m
Volume paralon terpakai =
3
Volume paralon asli =
Dari
data tersebut dapat dihitung :
=
= 0,45 x Rp. 10.000
= Rp. 4500
Panjang sambungan paralon asli perbuah adalah 0,06 = Rp. 1000
Jumlah seluruh sambungan paralon yang terpakai 28 buah x 0,06 = 1,68 m
Volume sambungan paralon
1
x Rp.1000
12 x Rp. 1000
Volume sambungan paralon 2
x Rp. 1000
= 16 x Rp. 1000
= Rp. 16 000
D.
Menghitung Cat
1. Warna hijau
Total cat hijau yang
digunakan adalah 518, 8536h2 dengan h = 1 cm2, jadi total cat hijau yang
digunakan adalah 518, 8536 cm2.
Sedangkan 1 kaleng cat hijau 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari
data tersebut maka dapat
dihitung :
=
=
= 0,103 X Rp. 10.000
= 1030 cm2
2. Warna merah
Total cat merah yang
digunakan adalah 1281,12 m2 dengan m = 1 cm2, jadi total
cat merah yang digunakan adalah 1281,12 cm2. Sedangkan 1 kaleng cat
merah 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari
data tersebut maka dapat
dihitung :
=
=
= 0,256224 X Rp. 10.000
= 2562,24 cm2
3. Warna biru
Total cat biru yang
digunakan adalah 639,94 b2 dengan b = 1 cm2, jadi total
cat biru yang digunakan adalah 639,94 cm2. Sedangkan 1 kaleng cat
biru 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari
data tersebut maka dapat
dihitung :
=
=
= 0,138788 X Rp. 10.000
= 1387,88 cm2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melalui
penghitungan pada bab III dan Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa bahan yang
diperlukan dan harga yang dikeluarkan.
Ø
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1) Paralon berukuran 20 cm sebanyak 12 buah
2) Paralon berukuran 30 cm sebanyak 4 buah
3) Sambungan paralon
4) 3 buah cat berwarna biru, merah, dan hijau
5) 2 buah thinner
6) 2 buah kuas
7) 1 buah gergaji
Ø
Berdasarkan analisis biaya, maka keseluruhan untuk membuat alat peraga
Framework Building adalah
Biaya alat dan bahan utama :
Biaya paralon + biaya sambungan paralon + biaya cat
= Rp 4.500 + Rp 28.000 + Rp 30.000
= Rp 62.500
Biaya Tambahan :
Biaya kuas + biaya thinner + biaya gergaji
= (Rp 2.500 x 2) + (Rp 7.500 x 2) + Rp. 2.000
= Rp 22.000
Keseluruhan biaya untuk pembelian alat dan bahan untuk pembuatan alat
peraga Framework Building adalah
Biaya bahan utama + biaya tambahan =
Rp 62.500 + Rp 22.000
=
Rp 84.500
DAFTAR PUSTAKA
http://4.bp.blogspot.com/bangun-ruang