Monday, 10 November 2014

Makalah Alat Peraga Geometri (FRAME WORK BUILDING)




"FRAMEWORK BUILDING"

Mata Kuliah : Geometri
Dosen Pengampu : Hj. Indah Nursuprianah, M.Si

Disusun Oleh :
Naely Nishfani (1413152036)
Herayanti (1413153066)
Tho’atillah (1413151023)
Widya Yulistiana Dewi (1413151027)
 


BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Seiring dengan amanat UUD 1945 bahwa pendidikan merupakan hak dari setiap bangsa. Maka pemerintah Indonesia seyogyanya memberikan fasilitas yang layak kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat menikmati pendidikan.
Kabar gembira juga pada saat ini ikut berbahagia bagi rakyat Indonesia, sebab baru-baru ini pemerintah telah melakukan inovasi dalam bidang pendidikan yaitu dengan pemberlakuan kurikulum 2013 yang didalamnya memuat berbagai metode terbaru dalam menyukseskan tujuan pembelajaran.
Objek matematika adalah segala sesuatu yang masih bersifat abstrak, hal ini perlu diperhatikan oleh guru yang sedang mengajar murid SD sebab pada masa itu siswa pada usia anak SD/MI, menurut Piaget masih pada tahap operasi konkrit, yang belum bisa menangkap informasi-informasi yang sifatnya abstrak. Padahal matematika adalah pengetahuan yang bersifat abstrak. Jadi matematika hanya akan dapat dipahami dengan baik oleh siswa SD/MI jika matematika disajikan dengan menggunakan benda-benda konkrit.
Belajar merupakan suatu proses yang kesinambungan untuk membentuk konsep-konsep baru, ide-ide baru, atau pengetahuan baru berdasarkan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
Dalama laporan ini bertujuan untuk menjawab tantangan terbaru dalam pendidikan di Indonesia yang baru-baru ini terbentuk. Penulis menyoroti pada peran guru untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang sejalan dengan pendapat Menurut teori dari Brunner, anak akan belajar dengan baik jika  melalui 3 tahap, yakni
       Tahap enaktif, ikonik dan simbolik agar siswa dapat memahami suatu materi dengan tahap pengalaman langsung dimana anak berhubungan dengan benda-benda nyata/sesungguhnya, hal-hal seperti gambar, lukisan, dan foto; serta pengetahuan yang bersifat abstrak. Padahal seorang guru harus mampu untuk mengembangkan potensi dan profesionalismenya  dalam pembelajaran. Karena diharapkan siswanya dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotornya. Untuk menunjang pembelajaran tersebut, seorang guru memerlukan suatu sarana dan prasarana penunjang mutu pembelajarannya di kelas. Salah satu dari unsur penunjang pembelajaran dikelas seperti penulis tersebut seorang guru memerlukan alat peraga yang dapat memahamkan siswanya mengenai suatu materi pelajaran yang diajarkannya.

B.     Rumusan Masalah

Masalah yang dihadapi penulis dalam membuat alat peraga ini adalah bagaimana meningkatkan nilai mata pelajaran matematika pada siswa kelas 6 Sekolah Dasar.

C.    Tujuan Pembuatan Alat Peraga

Tujuan penulis dalama alat peraga ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menerapkan pendidikan karakter pada siswa, seperti: kerjasama, kerja keras, mandiri, tanggung jawab, rasa ingin tahu, menghargai prestasi.
2.      Untuk mempermudah guru dalam mengajarkan pembelajaran matematika pada siswa.

D.    Batasan Masalah

Alat peraga ini menggunakan bambu sebagai rusuk dan sambungan pipa sebagai penyambungnya. Bambu pada alat peraga rangka serbaguna ini adalah penggambar rusuk pada suatu bangun ruang, dan sambungan pipa sebagai alat untuk menyambung bambu tersebut.
Pada alat peraga ini kami hanya membatasi pada penggambaran bangun ruang secara nyata dengan bantuan bambu-bambu tersebut  agar matematika yang abstrak dapat dipahami oleh siswa.

E.     Manfaat Pembuatan

Alat peraga ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru yang sedang mengajar mata pelajaran geometri agar pembelajarannya terbantu dengan adanya alat peraga ini. Selain itu alat peraga ini juga diharapkan agar membantu siswa dalam memahami bangun ruang dengan cara bermain dan belajar sesuai dengan teori Jean Piaget sering dikenal sebagai genetic epistemology (epistemology genetik) pembelajaran yang dilakukan dengan bermain dan belajar

F.     Teknik Pembuatan

Alat peraga rangka serbaguna ini cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
1.      Potonglah paralon dan bentuk paralon dengan diameter 1 cm dengan ukuran 30 cm sebanyak 12 buah, 20 cm sebanyak 4 buah, 15 cm sebanyak 2 buah dan 10 cm sebanyak 2 buah.
2.      Setelah itu amplas semua paralon sehingga lebih halus.
3.      Cat paralon dengan ukuran 30 cm dengan warna biru
4.      Cat paralon dengan ukuran warna 20  cm dengan warna merah
5.      Cat bambu dengan ukuran dengan warna 15 cm dengan warna hijau
6.      Cat paralon dengan ukuran 10 cm dengan perpaduan warna merah biru dan hijau.
7.      Siapkan sambungan paralon, kemudian modifikasi sehingga dapat digunakan untuk 3 lubang.

BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Dasar Teori

Kita sadari bersama bahwa mata pelajaraan matematika merupakan salah satu mata pelajaraan yang kurang di sukai oleh siswa. Hal ini sangat disadari oleh guru. Namun dengan demikian kita sebagai guru harus memperkenalkan matematika kepada siswa dengan memberi kesan bahwa matematika itu adalah pelajaran yang meyenangkan. Dengan cara apa kita para guru memperkenalkan matematika dengan tidak memberikan kesan yang meyeramkan? inilah salah satu contoh, dengan cara dalam pembelajaran matematika kita menggunakan media alat peraga. 
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu  benda konkrit yang dirancang, dibuat, atau disusun yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk konkrit/nyata yang dapat dilihat, dipegang sehingga mudah difahami.
Proses pembelajaran akan menarik bila dalam mengajar  menggunakan alat peraga. Menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran adalah salah satu cara untuk mengenalkan siswa kepada matematika. Penggunaan alat peraga sangat berperan dalam penyampaian materi pelajaran bagi pendidik. Dengan harapan alat peraga akan memperjelas tentang materi yang disampaikan atau diajarkan. Dalam  KBBI, (1993:20 ) mendefinisikan bahwa alat peraga merupakan alat bantu mendidik dan mengajarkan siswa agar apa yang diajarkan mudah dimengerti oleh siswa.
Dengan alat bantu seperti alat peraga ini memudahkan siswa untuk belajar menghitung dengan menggunakan benda kongkrit. Maka disini kami akan memperkenalkan alat peraga yang kami buat guna untuk membantu pemahaman siswa sekolah dasar dalam mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Diantaranya kami membuat alat peraga berupa kubus, balok, prisma segitiga dan limas segiempat.
Bangun ruang atau disebut juga dengan bangun dimensi tiga, yang dimana sebuah bangun yang memiliki ruang dan dibatasi oleh setiap sisi-sisi. Jumlah dan model dari sisi-sisi yang membatasi bangun tersebut menentukan nama bentuk dari bangun tersebut.

B.     Bangun Ruang Dalam Alat Peraga

1.      Tabung
      Alas Tabung
                                  t                             selimut tabung
                                                               
     bentuk persegi
          panjang
                       
    r                        
      Alas Tabung
           
a.      Ciri-Ciri Tabung
1)      Tabung merupakan bangun ruang berupa prisma tegak dengan bidang alas dan atas berupa lingkaran.
2)      Tinggi tabung adalah jarak titik pusat bidang lingkaran alas dengan titik pusat lingkaran atas.
3)      Bidang tegak tabung berupa lengkungan yang disebut selimut tabung.
4)      Jaring-jaring tabung tabung berupa 2 buah lingkaran dan 1 persegi panjang.
b.       Rumus Dalam Tabung
1)      Luas Permukaan Tabung
         =  2 x ( π r2 ) + 2πrt
2)      Rumus Volume Tabung
V          r2t
3)      Luas Selimut
Lselimut           = p x l
             = t x 2
             = 2
Keterangan:
L               :  luas permukaan
r                :  jari-jari lingkaran alas
d               :  diameter lingkaran alas
t                :  tinggi tabung
V              :  Volume


BAB III

PEMODELAN 

1.      Paralon

a.      Paralon ukuran 20 cm
t = 20 cm
diameter luar = 1,7 cm               jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm           jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar     =  2 t
                 = 3,14 . (0,85p)2 . 20p
                 = 3,14 . 0,7225p2 . 20p
                 = 2,26865p2 . 20p
                 = 45,373p3

Vtab dalam =  2 t
                 = 3,14 . (0,75p)2 . 20p
                 = 3,14 . 0,5625p2 . 20p
                 = 1,76625p2 . 20p
                 = 35,325p3
Vtotal         = Vtab luarVtab dalam
                 = 45,373p3 - 35,325p3
                 = 10,048p3
Jumlah paralon a ada 12, jadi volume 12 paralon a
= 10,048p3 x 12
= 120,576p3
b.      Paralon 30 cm
t = 30 cm
diameter luar = 1,7 cm               jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm           jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar     =  2 t
                 = 3,14 . (0,85p)2 . 30p
                 = 3,14 . 0,7225p2 . 30p
                 = 2,26865 p2 . 30p
                 = 68,0595p3
Vtab dalam =  2 t
                 = 3,14 . (0,75p)2 . 30p
                 = 3,14 . 0,5625 p2 . 30p
                 = 1,76625 p2 . 30p
                 = 52,9875p3
Vtotal       = Vtab luarVtab dalam
                 = 68,0595p3 - 52,9875p3
                 = 15,072p3
Jumlah paralon b ada 4, jadi volume 4 paralon b
= 15,072p3 x 4
= 60,288p3

Jumlah volume seluruh paralon adalah
Vtotal         = Vtot paralon a + V tot paralon b
= 120,576p3 + 60,288p3
= 180,864 p3 

2.      Sambungan Paralon

a.      Volume
Ø  Sambungan paralon 1 terdiri dari 2 tabung tanpa tutup dan ¼ tabung.
t = 4 cm
diameter luar = 1,7 cm                    jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm                jari-jari dalam = 0,75
Vtab luar            =   2 t
                      = 3,14 . (0,85 p)2 . 4 p
                      = 3,14 . 0,7225 p2 . 4 p
                      = 2,26865 p2 . 4 p
                      = 9,0746 p3
Vtab dalam           = 2 t
                      = 3,14 . (0,75 p)2 . 4 p
                      = 3,14 . 0,5625 p2 . 4 p
                      = 1,76625 p2 . 4 p
                      = 7,065 p3
V tab total            = Vtab luar – V tabdalam
                             = 9,0746 p3 – 7,065 p3
                      = 2,0096 p3

V tab 1/4           = (1/4  2 t luar) - (1/4  2 t dalam)
                      = [(1/4 . 3,14 . (0,85p)2 . 1,5 p] – [(1/4 . 3,14 . (0,75p)2 . 1,5 p]
                      = [(1/4 . 3,14 . 0,7225p2 . 1,5 p] – [(1/4 . 3,14 . 0,5625p2 . 1,5 p]
                      = 0,85074375 p3 – 0,66234375 p3
                      = 1,5130875 p3

V total sambungan 1          = V tab total + V tab1/4
                                  = 2,0096 p3 + 1,5130875 p3
                                  = 3,5226875 p3
Karena jumlah sambungan paralon 1 sebanyak 12 maka Vtotal Sambungan = 12 x 3,5226875 p3 = 42,27225 p3
Ø  Sambungan paralon 2 terdiri atas tabung tanpa tutup sebanyak 16
t = 1,7 cm
diameter luar = 2 cm                       jari-jari luar = 1 cm
diameter dalam = 1,7 cm                jari-jari dalam = 0,85 cm
V tab dalam       =  2 t
                      = 3,14 . (0,85p)2 . 1,7p
                      = 3,14 . 0,7225p2 . 1,7p
                      = 2,26865 p2 . 1,7p
                      = 3,856705 p3
Vtab luar           =  2 t
                      = 3,14 . (1p)2 . 1,7p
                      = 3,14 p2 . 1,7p
                      = 5,338 p3
V total             = VtabluarVtabdalam
                      = 5,338 p3 - 3,856705 p3
                      = 1,481295 p3

Jumlah sambungan paralon 2 ada 16, jadi volume sambungan paralon 2 V total sambungan paralon 1 = 1,481295 p3 x 16 = 23,70072 p3

Jumlah volume seluruh sambungan adalah
V total             = V tot sambungan paralon 1 + V tot sambungan paralon 2
= 42,27225 p3 + 23,70072 p3
= 65,97297p3
V total seluruh paralon            = Vtotal seluruh paralon + Vtotal seluruh sambungan
= 180,864 p3 + 65,97297p3
= 246,83697p3

3.      Cat

Paralon warna hijau (sambungan)
Luas Selimut = 2  t
t = 4 cm
diameter luar = 1,7 cm                    jari-jari luar = 0,85 cm
diameter dalam = 1,5 cm                jari-jari dalam = 0,75 cm

Ø  Sambunan paralon warna hijau 1
Ls       = 2  t
           = 2 . 3,14 . 0,85h . 4h
           = 6,28 . 3,4h2
           = 21,352 h2
Ls1/4    = ¼ 2  t
           = ¼ (2 . 3,14 . 0,85h . 4h )
           = ¼ . 21,353 h2
           = 5,338 h2
Lssambungan 1     = Ls + Ls1/4
                               = 21,353 h2 + 5,338 h2
                       = 26,69 h2
Jumlah sambungan paralon hijau 1 ada 12, jadi luas selimut 12 sambungan paralon hijau 1 adalah (26,69 h2) x 12 = 373,66 h2

Ø  Sambungan paralon warna hijau 2
Ls sambungan 2   = 2  t
                       = 2 . 3,14 . 0,85h . 1,7h             
= 6,28 . 1,445h2
= 9,0746h2
Jumlah sambungan paralon hijau 2  ada 16, jadi luas selimu 16 sambungan paralon hijau 2 adalah (9,0746h2) x 16 = 145,1936 h2
Jadi total semua paralon warna hijau adalah
Ls total                = Ls sambungan 1 + Ls sambungan 2
= 373,66 h2 + 145,1936 h2
            =  518, 8536h2
Paralon warna merah
Ls      = 2  t
           = 2 . 3,14 . 0,85m . 20m
          = 6,28 . 17 m2
          = 106,76 m2
Jumlah paralon a ada 12, jadi luas selimut 12 paralon a
Ls total                = (106,76p2) x 12
= 1281,12m2
Paralon warna biru
Ls      = 2  t
          = 2 . 3,14 . 0,85b . 30b
          = 6,28 . 25,5 b2
          = 160,14b2

Jumlah paralon b ada 4, jadi luas selimut 4 paralon b
Ls total                =  (160,14b2) x 4
= 640,56b2
BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah mengetahui seluruh ukuran volume dan luas selimut bangun, maka di BAB IV ini akan di analisis data tersebut sehingga akan didapat perhitungan harga yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga tersebut.

A.    Analisis Biaya

Alat/Bahan
Harga
Paralon
Rp 10.000
Sambungan paralon
Rp 1.000/buah
Kuas
Rp 2.500/buah
Cat
Rp 10.000/kaleng
Thinner
Rp 7.500/buah
Gergaji
Rp 2.000

B.     Menghitung Paralon

Panjang paralon asli adalah 4 m = Rp. 10.000,00
Jumlah seluruh paralon yang terpakai = 3,8 m
Volume paralon terpakai = 3
Volume paralon asli         =
Dari data tersebut dapat dihitung :
=
= 0,45 x Rp. 10.000
= Rp. 4500

C.    Menghitung Sambungan Paralon
Panjang sambungan paralon asli perbuah adalah 0,06 = Rp. 1000
Jumlah seluruh sambungan paralon yang terpakai 28 buah x 0,06  = 1,68 m

Volume sambungan paralon 1
 x Rp.1000
12 x Rp. 1000

Volume sambungan paralon 2
 x Rp. 1000
= 16 x Rp. 1000
= Rp. 16 000

D.    Menghitung Cat
1.      Warna hijau
Total cat hijau yang digunakan adalah 518, 8536h2 dengan h = 1 cm2, jadi total cat hijau yang digunakan adalah 518, 8536 cm2. Sedangkan 1 kaleng cat hijau 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari data tersebut maka dapat dihitung :
= 
=
= 0,103 X Rp. 10.000
= 1030 cm2
2.      Warna merah
Total cat merah yang digunakan adalah 1281,12 m2 dengan m = 1 cm2, jadi total cat merah yang digunakan adalah 1281,12 cm2. Sedangkan 1 kaleng cat merah 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari data tersebut maka dapat dihitung :
= 
=
= 0,256224 X Rp. 10.000
= 2562,24 cm2

3.      Warna biru
Total cat biru yang digunakan adalah 639,94 b2 dengan b = 1 cm2, jadi total cat biru yang digunakan adalah 639,94 cm2. Sedangkan 1 kaleng cat biru 500 ml bisa dihabiskan untuk mengecat 5000 cm2.
Dari data tersebut maka dapat dihitung :
= 
=
= 0,138788 X Rp. 10.000
= 1387,88 cm2

BAB V

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Setelah melalui penghitungan pada bab III dan Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa bahan yang diperlukan dan harga yang dikeluarkan.
Ø  Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :
1)      Paralon berukuran 20 cm sebanyak 12 buah
2)      Paralon berukuran 30 cm sebanyak 4 buah
3)      Sambungan paralon
4)      3 buah cat berwarna biru, merah, dan hijau
5)      2 buah thinner
6)      2 buah kuas
7)      1 buah gergaji

Ø  Berdasarkan analisis biaya,  maka keseluruhan untuk membuat alat peraga Framework Building adalah
Biaya alat dan bahan utama :
Biaya paralon + biaya sambungan paralon + biaya cat
=  Rp 4.500 + Rp 28.000 + Rp 30.000
= Rp 62.500

Biaya Tambahan :
Biaya kuas + biaya thinner + biaya gergaji
= (Rp 2.500 x 2) + (Rp 7.500 x 2) + Rp. 2.000
= Rp 22.000

Keseluruhan biaya untuk pembelian alat dan bahan untuk pembuatan alat peraga Framework Building adalah
Biaya bahan utama + biaya tambahan            = Rp 62.500 + Rp 22.000
                                                                        = Rp 84.500

DAFTAR PUSTAKA

http://4.bp.blogspot.com/bangun-ruang